Patut dicatat bahwa apabila Yesus berbicara mengenai perilaku sosial dan isu-isu moral, maka Dia berada dalam posisi yang kontradiktif (bertentangan) secara tajam dengan sikap-sikap yang ditunjukkan oleh para anggota masyarakat umumnya pada waktu itu. Yesus suka memulai kalimat-kalimat-Nya seperti berikut: “Kamu telah mendengar yang difirmankan ……”, kemudian Dia melanjutkan: “Tetapi Aku berkata kepadamu ……” (lihat Mat 5:21-22; 27-30; 31-32; 33-34 dsj.; 38-39; 43-33dsj.). Dari sini kita dapat melihat bahwa pertobatan seseorang harus menunjukkan suatu perubahan nyata, dalam sikap-sikap dan nilai-nilai, karena kehidupan pengikut/murid sejati Tuhan Yesus Kristus tidak mengikuti standar-standar dunia ini (lihat Rm 12:1-2).